![]() |
Suasana Pindang Mbok Yah cabang Jakabaring yang sedang ramai pengunjung. (Foto: Naila Safira) |
PUYANG - Pindang Pegagan Mbok Yah menjadi salah satu ikon kuliner khas Palembang yang tak pernah sepi pengunjung.
Rumah makan ini dikenal dengan cita rasa pindangnya yang gurih dan autentik, menjadikannya destinasi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan.
Menurut Nurma (32), salah satu juru masak di cabang Jakabaring yang telah bekerja selama lima tahun, nama Pindang Pegagan Mbok Yah diambil dari nama sang pendiri, Mbok Yah, yang kini usahanya diteruskan oleh anak dan menantunya.
“Awalnya Mbok Yah jualan di warung makan terapung di Pasar 16 Ilir. Seiring waktu, usaha itu makin dikenal dan akhirnya punya tiga cabang seperti sekarang,” ujar Nurma saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kini, Pindang Pegagan Mbok Yah telah memiliki tiga cabang di Palembang, yaitu di Jalan Sekanak Bukit Kecil, Jalan Gubernur Jakabaring, dan Jalan Parameswara Bukit Kecil. Setiap cabangnya buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Menu andalan rumah makan ini tentu saja beragam olahan pindang, mulai dari pindang tulang, pindang patin, hingga pindang telur.
Selain itu, tersedia pula menu lain seperti ikan laut bakar, patin sungai, brengkes, ayam bakar, ayam goreng, hingga pindang salai. Untuk minuman, pelanggan dapat menikmati es teh, es jeruk, es cappuccino, hingga teh tarik.
Harga menu yang ditawarkan pun terjangkau. Mulai dari Rp30.000 untuk pindang patin, Rp60.000 untuk badan tapal, hingga Rp250.000 untuk kepala patin sungai tergantung ukuran.
“Yang paling banyak peminatnya itu pindang patin, karena rasanya khas dan segar,” jelas Nurma.
Resep setiap hidangan di Pindang Pegagan Mbok Yah merupakan racikan asli dari keluarga pemilik, menjadikan cita rasanya tetap konsisten dari masa ke masa.
Tak heran jika setiap hari rumah makan ini bisa menerima hingga 250 pelanggan, bahkan mencapai 800 pengunjung pada akhir pekan atau hari libur.
“Kalau hari biasa sekitar 200 orang, tapi bisa sampai tak terhitung kalau lagi ramai banget,” tambahnya.
Selain dikenal karena cita rasa autentik, Pindang Pegagan Mbok Yah juga disukai karena kebersihan, pelayanan ramah, dan suasana tempat yang nyaman.
Tak hanya mengandalkan pelanggan offline, rumah makan ini juga beradaptasi dengan era digital. Kini, pelanggan dapat memesan menu favorit melalui aplikasi online food atau WhatsApp, serta mengikuti informasi terbaru lewat Instagram dan TikTok resmi mereka.
Bagi Nurma, kesuksesan Pindang Pegagan Mbok Yah tak lepas dari kerja keras, doa, dan dukungan pelanggan setia.
“Namanya usaha pasti ada aja ujiannya, tapi alhamdulillah masih rezekinya sampai sekarang,” ungkapnya.
Ia pun berharap agar rumah makan ini terus maju dan menjadi kebanggaan kuliner Palembang.
“Semoga makin ramai, makin sukses, dan bisa terus jadi tempat kami mencari nafkah,” harap Nurma. (Nazayla Putri)
