
Proses pelantikan pengurus PMAT Palembang periode 2025-2026 di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang. (Foto: Putri Ayu Kharisma)
PUYANG – Paguyuban Mahasiswa Anak Transmigran (PMAT) UIN Raden Fatah Palembang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat solidaritas antaranggota sekaligus berkontribusi bagi pembangunan daerah transmigrasi di Indonesia.
Ketua PMAT UIN Raden Fatah Periode 2025-2026, Dimas Agus Sulaiman, menyampaikan bahwa PMAT di Palembang telah berdiri sejak tahun 2015 dan menjadi wadah penting bagi mahasiswa asal daerah transmigrasi untuk saling berkolaborasi.
“Komunikasi antar anggota dan pengurus menjadi hal yang sangat penting. Harapannya, ke depan bisa lebih kompak, lebih semangat, dan tidak mudah menyerah. Semangat ini perlu dijaga oleh para pengurus baru,” ujar Dimas usai acara pelantikan mengurus baru di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (28/20/2025).
Menurutnya, PMAT UIN Raden Fatah juga bertekad membangun daerah transmigrasi melalui program pengabdian di bidang ekonomi, kesehatan, dan budaya.
Saat ini, anggota PMAT Palembang berasal dari berbagai daerah seperti Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ulu (OKU), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Ilir (OI).
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Raden Fatah, Dr. Syahril Jamil, M.Ag, menegaskan bahwa regenerasi kepengurusan merupakan hal yang niscaya untuk menjaga kesinambungan organisasi.
“Regenerasi itu sunnatullah dan keniscayaan. Dengan adanya pergantian pengurus, terjadi pengalihan tanggung jawab, diseminasi kecakapan, dan keberlanjutan program. Yang terpenting adalah bagaimana kepengurusan meninggalkan legacy bagi periode berikutnya,” jelasnya.
Syahril menambahkan bahwa PMAT memiliki ciri khas tersendiri karena berangkat dari budaya transmigrasi. Karena itu, setiap program yang dijalankan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat transmigran.
“Saat ini telah terjadi pergeseran di mana anak-anak transmigran mulai kehilangan akar budaya asalnya. Maka perlu ada advokasi agar akar permasalahan ini bisa dijawab melalui program-program nyata,” tegasnya.
Disisi lain, Sekretaris Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Ir. Rajumber Prihatin, M.Si, mengungkapkan bahwa secara nasional terdapat 142 mahasiswa PMAT yang tersebar di 11 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Khusus di UIN Raden Fatah Palembang, terdapat 44 mahasiswa penerima program PMAT. Program bantuan beasiswa ini diberikan selama empat tahun, dengan sistem rotasi penerima sesuai masa studi mahasiswa.
“Program ini sudah berjalan sejak tahun 2020. Pada 2026 nanti, dari 44 mahasiswa penerima, diperkirakan hanya 32 orang yang masih aktif. Tahun 2027 tinggal 9 orang, dan pada 2028 hanya 2 mahasiswa yang masih berstatus aktif,” ungkap Rajumber.
Menurutnya, dengan semangat regenerasi dan pengabdian, PMAT akan terus berupaya mencetak generasi muda transmigran yang berdaya, berilmu, dan berkontribusi nyata untuk pembangunan bangsa. (Nazayla Putri)