terkini

Hangat, Manis, dan Gurih: Rahasia di Balik Popularitas Apang Panas 77

Thursday, November 06, 2025, Thursday, November 06, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T15:00:00Z

Tampak depan Raja Apang Panas 77, kue khas Bugis (Sulawesi Selatan). (Foto Nabilla Hidayati)



PUYANG - Di tengah gempuran tren kuliner modern, kue tradisional Indonesia masih menunjukkan eksistensinya. 


Salah satu yang sukses menarik perhatian pecinta kuliner adalah Apang Panas 77, usaha kue khas Sulawesi Selatan yang kini telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia.


Berdiri sejak tahun 2017 di Jambi, Apang Panas 77 terus berkembang pesat. Kini, usaha ini memiliki cabang di sejumlah kota seperti Bengkulu, Curup, Muara Tungkal, Muara Bungo, Sungai Tenu, Sungai Kerinci, Bandar Lampung, dan Kayu Agung.


Salah satu sosok muda di balik operasional usaha ini adalah Riki Saputra (19), pemuda asal Sulawesi Selatan yang telah bekerja di Apang Panas 77 sejak 2022. Ia menceritakan asal-usul nama unik yang melekat pada merek ini.


“Awalnya yang jual memang laki-laki, jadi disebut Raja. Nah, Apang itu nama kuenya, dan Panas karena disajikan dalam keadaan hangat,” ujar Riki.


Apang Panas merupakan kue tradisional khas Sulawesi Selatan yang terbuat dari tepung beras, tepung terigu, santan, gula merah, daun pandan, ragi, dan baking powder, kemudian disajikan dengan taburan kelapa parut kukus yang diberi sedikit garam.


Teksturnya lembut, rasanya manis gurih, dan paling nikmat ketika disajikan hangat. Di Apang Panas 77, pelanggan dapat memilih dua varian rasa favorit, yaitu pandan dan gula aren, dengan tambahan kelapa parut yang menambah cita rasa autentik.


Harga yang ditawarkan pun terjangkau, yakni Rp20.000 untuk 10 potong, membuat kue ini digemari berbagai kalangan.


Tak hanya melayani pembelian langsung, Apang Panas 77 juga membuka layanan online melalui aplikasi online hingga pemesanan via WhatsApp.


Jam operasionalnya dimulai pukul 07.30 pagi hingga 22.00 malam, atau tutup lebih cepat jika stok habis.


“Pembelinya macam-macam, dari anak-anak sampai orang tua. Tapi paling banyak memang dari kalangan milenial,” tambah Riki.


Perjalanan Apang Panas 77 berawal dari kondisi di kampung halaman, di mana persaingan penjual kue apang sangat ketat. 


Melihat peluang di luar daerah, para pendirinya memutuskan untuk merantau dan memperkenalkan kue tradisional ini ke berbagai wilayah Indonesia.


“Di kampung sudah banyak saingan. Jadi kami coba jualan ke luar daerah biar kue apang ini lebih dikenal,” ujarnya.


Kini, berkat rasa yang konsisten dan strategi pengembangan yang tepat, Apang Panas 77 telah menjadi salah satu ikon kuliner tradisional yang sukses menembus pasar nasional.


Riki berharap usaha ini terus berkembang dan memperluas jangkauan ke seluruh Indonesia.


“Kita ingin kue apang ini enggak cuma dikenal di Sulawesi Selatan, tapi bisa dinikmati di seluruh Indonesia,” tutupnya dengan semangat. (Nabilla Hidayati)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hangat, Manis, dan Gurih: Rahasia di Balik Popularitas Apang Panas 77

Terkini

Topik Populer