terkini


Tak Banyak yang Tahu, Ini Makna Simbol Lambang Kesultanan Palembang

Tuesday, July 22, 2025, Tuesday, July 22, 2025 WIB Last Updated 2025-07-22T04:03:38Z

Salah satu pengunjung mengabadikan lambang Kesultanan Palembang Darussalam yang ada di Museum SMB II. (Foto: Daffa Aqilah Febriyani).


Palembang – Di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi dan modernisasi, tak banyak masyarakat Palembang yang benar-benar memahami makna dari lambang Kesultanan Palembang yang terpajang di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). 


Padahal, lambang ini sarat akan filosofi kehidupan dan nilai-nilai budaya yang luhur.


Heri (47), petugas Dinas Kebudayaan Kota Palembang bagian Cagar Budaya, menjelaskan bahwa setiap unsur dalam lambang tersebut memiliki arti yang dalam dan penuh makna.


“Bentuk bulat melambangkan bola dunia sebagai simbol kehidupan. Timbangan menggambarkan Undang-Undang Simbur Cahaya sebagai hukum utama pada masa kesultanan, sementara sinar matahari di belakang melambangkan harapan akan tatanan hidup yang cerah,” ujarnya saat ditemui tim Puyangsumsel.


Di tengah lambang terdapat simbol Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa seluruh aturan dan pedoman hidup masyarakat Kesultanan Palembang kala itu bersumber dari kitab suci tersebut. 


Selain itu, terdapat pula terompet perang sebagai simbol kesiapsiagaan, keris Jawa sebagai warisan budaya, serta kipas yang menggambarkan kesejukan dalam bermasyarakat.


Yang menarik, tulisan pada lambang tersebut menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul), yaitu bentuk tulisan yang digunakan di masa Kesultanan Palembang setelah era Sriwijaya yang lebih dikenal dengan aksara Palawa.


Lambang ini diyakini muncul setelah Undang-Undang Simbur Cahaya diresmikan oleh Ratu Sinuhun, tokoh perempuan penting dalam sejarah Kesultanan Palembang. 


Meski tahun pastinya belum diketahui, keberadaan lambang ini dianggap setara pentingnya dengan Burung Garuda Pancasila di masa kini.


“Kalau zaman sekarang lambang negara kita adalah Garuda, maka pada masa itu, lambang ini adalah ikon pemersatu masyarakat,” tambah Heri.


Namun, lambang yang saat ini terpajang di Museum SMB II adalah replika hasil cetak ulang dari versi asli. Meski demikian, fungsinya tetap sama, sebagai sarana edukasi sejarah dan pengingat identitas budaya lokal.


Heri mengungkapkan bahwa tidak semua masyarakat Palembang memahami makna lambang ini. 


Sama halnya seperti banyak yang hafal Pancasila tapi belum tentu memahami arti simbol-simbol di dalamnya.


“Museum ini hadir sebagai ruang edukasi sejarah. Jangan sampai budaya kita kalah oleh budaya luar yang terus masuk lewat teknologi dan media massa,” tegasnya.


Ia juga menyampaikan rasa bangga terhadap nenek moyang yang telah lebih dulu berpikir jauh ke depan, menciptakan sistem hukum dan simbol budaya yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.


“Dulu belum ada teknologi, tapi mereka sudah menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hukum. Itu luar biasa,” tutupnya. (Putri Ayu Kharisma & Daffa Aqilah Febriyani)



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tak Banyak yang Tahu, Ini Makna Simbol Lambang Kesultanan Palembang

Terkini

Topik Populer