terkini


Sejarah Bakso Sikam Palembang: Dari Gerobak Keliling Hingga Bertahan Lebih dari 3 Dekade

Wednesday, July 16, 2025, Wednesday, July 16, 2025 WIB Last Updated 2025-07-16T12:50:43Z

 

Pengunjung menikmati Bakso Solo Rasa Sikam. (Foto: Nazayla Putri)


Palembang Di tengah gempuran berbagai jenis kuliner modern dan waralaba makanan cepat saji, Bakso Sikam tetap berdiri kokoh sebagai salah satu kuliner legendaris Palembang. 


Tidak hanya dikenal karena rasa baksonya yang khas, tetapi juga karena sejarah panjang yang menyertainya. 


Warung bakso ini telah menjadi bagian dari perjalanan rasa dan kenangan warga Palembang selama lebih dari 35 tahun.


Bakso Sikam pertama kali dirintis oleh Pak H. Marto, seorang pedagang bakso keliling di kawasan Sikam, Plaju


Nama “Bakso Sikam” diambil dari lokasi awal tempat beliau sering berjualan. Dari gerobak sederhana itulah, kisah Bakso Sikam dimulai.


“Usaha ini awalnya dari jualan keliling, tapi tempat jualannya sering di Sikam. Nah, dari situ orang-orang mulai mengenalnya dengan nama Bakso Sikam,” jelas Jumbo Suwanto (54), pegawai senior yang kini menangani bagian kasir dan pembelanjaan.


Meski telah berdiri lebih dari tiga dekade dan memiliki pelanggan setia, Bakso Sikam tidak membuka cabang di tempat lain. 


Hingga hari ini, warung ini tetap beroperasi di satu lokasi yang sama sejak awal berdiri.


“Dari dulu tidak pernah pindah tangan, masih dikelola langsung oleh pemilik aslinya. Dan memang tidak ada cabang lain, cuma satu ini saja,” tambah Jumbo.


Bakso Sikam dikenal dengan menu andalannya, yaitu Bakso Komplit dan Bakso Beranak


Selain itu, tersedia lebih dari 20 menu makanan seperti mie ayam, nasi goreng, ikan lele, soto, dan tongseng. 


Harga makanan pun sangat bersahabat, mulai dari Rp 17 ribu untuk menu standar hingga sekitar Rp 27 ribu untuk menu spesial.


Minuman yang tersedia pun cukup beragam, sekitar 15 jenis, termasuk teh botol Sosro dan es jeruk yang menjadi favorit pelanggan.


Mengikuti perkembangan zaman, Bakso Sikam kini juga melayani pemesanan online melalui aplikasi pesan online. 


Namun, pelanggan tetap banyak yang datang langsung ke warung karena ingin merasakan suasana makan yang lebih akrab dan tradisional.


“Warung ini buka setiap hari, dari pukul 09.00 pagi hingga 21.30 malam,” jelasnya.


Meski usianya telah mencapai lebih dari tiga dekade, pihak manajemen Bakso Sikam tidak berpuas diri. 


Jumbo mengungkapkan harapannya agar usaha ini bisa semakin berkembang, baik dalam hal pelayanan maupun kualitas produk.


“Kami ingin Bakso Sikam bisa dinikmati oleh semua kalangan, dari masyarakat umum sampai pejabat. Harganya tetap terjangkau, tapi pelayanannya harus makin profesional,” tutupnya.


Nurbinsyah (40), pelanggan setia Bakso Sikam, mengatakan bahwa ia sudah sering datang ke sini bersama keluarga maupun teman. 


“Biasanya saya pesan lontong dan bakso, untuk minuman pilih teh botol atau es jeruk. Rasanya konsisten dari dulu dan harganya sangat terjangkau,” ujarnya.


Ia juga menyarankan agar fasilitas di ruang makan ditingkatkan. 


“Kalau bisa ditambah kipas angin biar lebih nyaman, terutama kalau makan bakso pedas. Biar adem,” tuturnya. (Nazayla Putri & Nabilla Hidayati)



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sejarah Bakso Sikam Palembang: Dari Gerobak Keliling Hingga Bertahan Lebih dari 3 Dekade

Terkini

Topik Populer