
![]() |
Ilustrasi. (Foto: Tim liputan) |
Palembang – Pola makan mahasiswa kerap kali berubah seiring dengan gaya hidup dan tempat tinggal.
Bagi sebagian mahasiswa, masak sendiri di rumah menjadi cara menjaga pola makan tetap sehat dan hemat.
Sementara bagi yang tinggal di kost, jajan di luar atau membeli makanan instan menjadi pilihan praktis, meski sering kali berdampak pada kesehatan dan keuangan.
Siti Rlina (19), mahasiswi yang tinggal bersama orang tuanya, mengaku memiliki pola makan yang cukup teratur.
“Biasanya saya makan tiga kali sehari, pagi, siang, dan malam. Kadang dimasakkan orang tua, kadang saya sendiri yang masak,” ujarnya.
Menurut Siti, tinggal di rumah memberinya akses terhadap makanan rumahan yang lebih sehat dan seimbang.
Selain itu, ia merasa lebih hemat karena jarang harus membeli makanan di luar.
“Kalau dibanding teman-teman saya yang ngekost, mereka lebih sering makan instan atau makanan cepat saji,” tambahnya.
Sementara itu, Nur Izzati Kharisma (19), mahasiswi yang tinggal di kost, mengaku lebih sering makan dua kali sehari atau bahkan hanya sekali jika sedang sibuk kuliah.
“Kalau lagi capek atau malas keluar, kadang nggak makan sama sekali,” katanya.
Izzati menambahkan bahwa pertimbangannya dalam memilih makanan adalah harga dan kepraktisan.
Ia lebih sering membeli makanan langsung di warung daripada lewat aplikasi, karena lebih murah dan bisa langsung disantap.
“Masak sendiri paling kalau weekend. Hari biasa, waktunya sempit,” ujarnya.
Namun, pola makan yang kurang teratur dan kebiasaan jajan di luar sempat berdampak negatif pada kesehatannya.
“Saya pernah ngerasa gampang sakit, cepat lelah, dan pengeluaran juga jadi boros banget karena kebanyakan jajan,” kata Izzati.
Kedua narasumber sepakat bahwa pola makan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh tempat tinggal, aktivitas harian, dan ketersediaan waktu.
Menurutnya, mahasiswa yang tinggal di rumah cenderung memiliki pilihan makanan yang lebih sehat dan terkontrol, sementara yang tinggal di kost harus pintar-pintar menyesuaikan antara kepraktisan, biaya, dan kebutuhan gizi. (Salas Satun Nurul Hakiki & Chyarra Andara Hairani)