
![]() |
Salah satu gerai makan Ayam Kalasan Udin yang terletak di kawasan Plaju, Kota Palembang. (Foto: Nazayla Putri) |
Palembang – Bagi pencinta kuliner khas Palembang, Ayam Kalasan Udin bukanlah nama yang asing.
Berdiri sejak 1985, warung makan legendaris ini tetap eksis hingga kini berkat cita rasa khas yang tak pernah berubah dan harga yang tetap terjangkau.
Berlokasi di kawasan Plaju, Palembang, Ayam Kalasan Udin telah melayani pelanggan lintas generasi.
“Usaha ini sudah ada sejak tahun 1985 dan pemiliknya masih sama sampai sekarang, yaitu Bapak Udin,” ujar Eka Pratiwi (39), kasir yang telah bekerja selama 20 tahun di tempat ini.
Nama "Ayam Kalasan Udin" diambil langsung dari nama pemiliknya.
Menu andalannya, tentu saja ayam kalasan, disajikan dengan sambal khas, lalapan segar, dan kremesan gurih.
Rasanya yang lembut dan bumbunya meresap hingga ke dalam menjadi alasan banyak pelanggan kembali.
“Yang paling disukai pembeli itu dari rasanya, dari dulu selalu sama,” tambah Eka.
Tidak hanya ayam kalasan, tempat makan ini juga menyediakan berbagai menu lain seperti capcay, seafood, dan aneka masakan Chinese food.
Untuk harga, Ayam Kalasan Udin sangat bersahabat. “Ayam potong paling murah Rp 15 ribu, kalau ditambah nasi jadi Rp 23 ribu. Paling mahal itu gurame, sekitar Rp 70 ribu,” jelas Eka.
Sedangkan untuk minuman seperti es teh dan es jeruk, harganya hanya Rp 10 ribu per gelas.
Saat ini, Ayam Kalasan Udin memiliki beberapa cabang di Palembang, seperti di Jalan Mayor Maridin (RSUD), Demang Lebar Daun, dan Tegal Binangun.
Meski begitu, cabang pusat di Plaju tetap menjadi yang paling ramai dan digemari.
Menurut Eka, setiap harinya tempat ini bisa kedatangan lebih dari 50 pengunjung, bahkan bisa lebih ramai saat weekend atau hari besar.
Mereka juga telah mengikuti perkembangan zaman dengan membuka layanan online delivery lewat aplikasi online.
Salah satu pelanggan setia, Rizky Pratiwi (32), mengaku sudah tak terhitung berapa kali makan di sana.
“Ayamnya enak dan lembut, cocok banget di lidah. Saya sering ke sini bareng keluarga,” ujarnya.
Rizky juga memuji pelayanan yang ramah dan menyarankan agar penerangan di tempat makan sedikit ditingkatkan.
Hal senada disampaikan oleh Hana Khoirunisa (11) yang juga merupakan pelanggan setia.
“Kulit ayamnya kriuk, bumbunya meresap, sambalnya pas banget. Kalau bisa, biaya parkirnya digratisin aja,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan tetap mempertahankan kualitas rasa dan pelayanan, Ayam Kalasan Udin berharap terus menjadi tempat makan favorit masyarakat Palembang.
“Harapannya semoga makin ramai dan omset naik terus,” tutup Eka. (Nazayla Putri & Nabilla Hidayati)