terkini

Forum Dosen Bahas Kesiapan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja: Soroti Skill, Penampilan, Hingga Pemahaman Keprodian

Monday, November 10, 2025, Monday, November 10, 2025 WIB Last Updated 2025-11-10T11:35:10Z

 

Foto bersama kegiatan Forum Diskusi Dosen Batch 1. (Foto: IST)


PUYANG - Forum Diskusi Dosen Batch 1 kembali digelar dengan fokus pada tema kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja. 


Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ibu Rachmania, M.Si dan Bapak Mail Hilian Batin, S.E.I., M.E., serta dihadiri oleh Dosen Program Studi Perbankan Syariah, Ketua Prodi S2 Ekonomi Syariah, dan mahasiswa akhir Perbankan Syariah.


Dalam paparannya, Ibu Rachmania menegaskan bahwa tantangan ketenagakerjaan di Indonesia pada 2025 masih cukup besar. 


Tingkat pengangguran yang berada di kisaran 4,7 persen atau sekitar 7 juta orang menunjukkan bahwa ketidaksesuaian keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri masih menjadi persoalan utama. 


Menurutnya, dunia kerja saat ini menuntut kombinasi antara hard skill dan soft skill. Kemampuan komunikasi, kolaborasi, adaptasi, serta kreativitas menjadi kompetensi wajib bagi lulusan baru.


Ia menambahkan bahwa kampus dan program studi perlu menyusun strategi yang jelas agar mahasiswa lebih siap menghadapi persaingan. 


Salah satu poin penting yang ia tekankan adalah pemilihan jurusan yang relevan dengan peluang kerja, peningkatan skill sesuai kebutuhan industri, hingga kesadaran menjaga penampilan profesional. 


Kerapian, penggunaan blazer, dan sikap percaya diri disebutnya sebagai bagian dari citra diri yang menggambarkan kesiapan seseorang masuk ke dunia profesional.


Sementara itu, Bapak Mail Hilian Batin menyoroti tantangan khusus yang dihadapi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (SPS). 


Ia menyebut masih banyak mahasiswa yang belum menguasai dasar-dasar perbankan, kurang memahami fikih muamalah, hingga penampilan yang belum mencerminkan standar profesional. 


“Tidak sedikit alumni yang bekerja di luar bidangnya. Kalaupun sesuai, justru banyak yang masuk ke bank konvensional,” ujarnya.


Menurutnya, hal tersebut menjadi alarm bagi Prodi SPS untuk memperkuat kesiapan mahasiswa. Ia menyarankan agar penggunaan blazer mulai diterapkan sejak semester 3 atau 4, terutama jelang kegiatan magang. 


Normalisasi aturan penggunaan blazer, dasi, dan sepatu PDH di lingkungan kampus dinilai penting untuk membangun karakter profesional. Meski begitu, kenyamanan mahasiswa dalam beraktivitas tetap harus diperhatikan.


Diskusi ditutup dengan penguatan dari Dr. Peny Azwari yang menekankan tiga aspek utama dalam pengembangan SDM mahasiswa, yaitu skill, knowledge, dan attitude. 


Ketiga elemen ini diyakini menjadi fondasi kuat dalam membentuk lulusan yang kompeten secara akademik, berkarakter, serta memiliki motivasi untuk terus berkembang.


Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi fakultas dan program studi dalam merumuskan strategi peningkatan kualitas lulusan, agar lebih siap bersaing di dunia kerja yang semakin dinamis. (RIl)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Forum Dosen Bahas Kesiapan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja: Soroti Skill, Penampilan, Hingga Pemahaman Keprodian

Terkini

Topik Populer