 |
Penjual Tanghulu di kawsasan Kambang Iwak Palembang malayani pembeli
PALEMBANG – Tren kuliner manis tengah mewarnai Palembang dengan hadirnya tanghulu, camilan buah segar yang dilapisi gula karamel hingga mengeras seperti permen.
Kudapan asal China yang sempat populer di Korea ini kini mulai digemari oleh masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.
Tanaka (31), penjual tanghulu di Palembang, mengaku sudah mulai berjualan sejak tahun 2022. Ia melihat peluang besar karena tanghulu masih jarang ditemui di kota ini.
“Banyak peminatnya, mulai dari anak kecil sampai remaja. Tanghulu ini kan buah-buahan yang dijadikan permen, jadi rasanya unik dan beda,” ujar Tanaka kepada tim liputan.
Menurut Tanaka, popularitas tanghulu di Palembang tak lepas dari peran media sosial. Foto dan video tanghulu yang berkilau dengan gula karamel membuat banyak orang penasaran untuk mencoba.
“Kenapa tanghulu jadi viral, karena di Palembang jarang ada yang jual. Tanghulu ini makanan asli dari China, tapi lebih terkenal duluan di Korea sebelum ramai di sini,” jelasnya.
Tanghulu dijual dengan dua ukuran, yakni Rp10.000 untuk ukuran kecil dan Rp15.000 untuk ukuran besar. Dari penjualan ini, Tanaka bisa meraup omzet cukup menjanjikan.
“Kalau hari biasa bisa dapat Rp200.000 sampai Rp300.000. Kalau Sabtu-Minggu, omzet bisa naik sampai Rp600.000 bahkan Rp700.000,” ungkapnya.
Namun, cuaca juga sangat memengaruhi penjualan. “Kalau hujan, pendapatan pasti menurun. Hari biasa bisa Rp150.000, kalau hujan di akhir pekan sekitar Rp400.000,” tambahnya.
Meski banyak digandrungi remaja, Tanaka menyebut pembeli terbanyak justru berasal dari kalangan anak-anak sekolah.
“Kebanyakan yang beli anak-anak, mungkin karena manis dan tampilannya menarik,” ujarnya.
Dengan tren yang terus berkembang, tanghulu kini menjadi salah satu camilan viral di Palembang. Rasanya yang unik, harga terjangkau, serta dukungan promosi di media sosial membuat makanan ini kian populer di berbagai kalangan.
Tim Liputan: Salas Satun Nurul Hakiki & Chyarra Andara Hairani
.jpg)
