terkini

Mulai Dari 15 Hingga 30 Ribuan Saja, Toko Buku Loak di Palembang Ini Bisa Jadi Alternatif Buku Murah yang Berkualitas

Tuesday, November 11, 2025, Tuesday, November 11, 2025 WIB Last Updated 2025-11-11T11:00:00Z

Usaha Buku Loak milik Solihin. (Foto: Nazayla Putri)

PUYANG
- Di era yang serba mahal ini, membeli buku dari pedagang Buku Loak bukanlah suatu hal yang patut dipermasalahkan, melainkan sebuah alternatif dalam mencari buku murah tetapi berkualitas.


Para pedagang  dapat ditemukan di sepanjang jalan putaran Masjid Agung Kota Palembang. Tak hanya satu, disana juga terdapat beberapa pedagang beserta tumpukan buku yang mampu menarik perhatian banyak orang ketika melewatinya.


Solihin (60), salah satu pedagang buku loak mengatakan bahwa sebelum berdagang di dekat Masjid Agung pada 2022 silam, ia dan para pedagang Buku Loak lainnya sempat berjualan di bawah Jembatan Ampera. Bahkan dulunya, usaha kecil tersebut adalah milik sang orangtua yang telah diwariskan sejak mereka tiada.


“Dulunya orangtua yang dagang Buku Loak, semenjak mereka meninggal saya yang ngurus. Itu udah lama banget, udah lupa juga,” ungkap Solihin saat diwawancarai beberapa waktu lalu.


Jenis buku yang dijual pun beragam. Mulai dari Novel hingga non fiksi seperti buku-buku pelajaran yang paling mendominasi. Harganya pun sangat ramah di kantong, mulai dari Rp15.000 sampai Rp30.000an saja.


Meski terbilang buku bekas, Solihin dapat menjamin semua buku yang ia jual masih bagus dan berkualitas. Apalagi jika dibandingkan dengan buku baru yang harganya bisa ratusan, ia yakin buku-buku tersebut masih sangat layak untuk digunakan.


“Semua buku kualitasnya masih 80% bagus. Saya jualnya juga murah-murah banget, beda jauh lah kalau dibandingkan sama buku baru yang mahal,” imbuhnya. 


Sebagai seorang pedagang Buku Loak, Solihin menyarankan para pembeli agar teliti dalam memilih buku yang dinginkan. Ia juga membebaskan batas toleransi kecacatan buku pada pembelinya, karena untuk ukuran buku bekas, pastinya tak sesempurna buku baru. 


“Pinter-pinter mereka aja pas milih. Kadang kan ada coretan, sampulnya agak lecek, jadi bebas masih mau beli atau enggak,” ujarnya. 


Dibandingkan dulu dan sekarang, Solihin merasakan perbedaan yang cukup signifikan dalam penjualan Buku Loak. Saat ini minat pembeli sudah tak sebesar dulu. Apalagi dengan seringnya perubahan kurikulum, buku-buku ajaran lama berakhir tak laku dan terpaksa ia jual murah. 


“Sekarang pastinya ga seperti dulu. Apalagi kurikulum kita sekarang berubah terus, jadi terkadang buku lama itu saya kilokan. Dapat seribu atau duaribu yaudah daripada dimakan rayap,” tambah Solihin.


Untuk kedepannya, ia berharap lebih banyak orang tertarik dengan buku Loak, sehingga usaha tersebut dapat terus ia pertahankan.








Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mulai Dari 15 Hingga 30 Ribuan Saja, Toko Buku Loak di Palembang Ini Bisa Jadi Alternatif Buku Murah yang Berkualitas

Terkini

Topik Populer