terkini

Belajar Bahasa Palembang: Kosakata Baso Palembang Alus dan Sari-sari, Bebaso Reti Kelap Abjad D (Bagian Terakhir)

Sunday, October 12, 2025, Sunday, October 12, 2025 WIB Last Updated 2025-10-12T00:02:28Z

Jembatan Ampera Palembang. (Foto: Puyang)

PUYANG - Bahasa Palembang atau Baso Pelembang merupakan warisan budaya yang tak ternilai bagi masyarakat Palembang. Bahasa ini memiliki dua tingkatan utama, yaitu Baso Pelembang Sari-Sari (BPS) dan Baso Pelembang Alus (BPA) yang masing-masing memiliki aturan tersendiri dalam penuturannya. 


Baso Pelembang Sari-Sari (BPS) digunakan secara umum dalam lingkup informal oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.


Sementara itu, Baso Pelembang Alus (BPA) lebih sering digunakan dalam percakapan yang lebih formal, terutama saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam lingkungan keluarga sebagai bentuk penghormatan.


Namun, penggunaan bahasa ini mulai mengalami penurunan seiring perkembangan zaman. Oleh karena itu, dengan memahami dan menggunakan kembali Baso Pelembang, masyarakat dapat lebih berkontribusi dalam upaya pelestarian bahasa daerah. 


Dalam Kamus Bahasa Palembang, terdapat beberapa aturan dalam membaca kata-kata khas Palembang, antara lain:


  1. Huruf [û] dibaca antara u dan o, contoh: dûdů, bûlú.
  2. Huruf [î] dibaca antara i dan e, contoh: satî, potîh.
  3. Tanda [‘] dibaca dengan suara samar seperti ada huruf k, contoh: paca', para'.
  4. Huruf [ê] disebut e pepet, contoh: êkor, bolêh.
  5. Huruf [e] sebagai vokal, contoh: ageng, sinten.
  6. Huruf [k] dibaca jelas, contoh: rembak, bonyok.


Selain itu, berikut adalah beberapa contoh kosakata dalam Baso Pelembang Alus dan Baso Pelembang Sari-sari:









Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Belajar Bahasa Palembang: Kosakata Baso Palembang Alus dan Sari-sari, Bebaso Reti Kelap Abjad D (Bagian Terakhir)

Terkini